ANDA TERTIPU MEMBELI DAN MEMBACA BUKU IPDN UNDERCOVER KARANGAN INU KENCANA SYAFIEE ?? “TERTIPU” DALAM ARTI UNTUK MENGETAHUI SELUK BELUK, DINAMIKA DAN KEKERASAN YANG TERJADI DI KAMPUS PENCETAK PEMIMPIN BANGSA ITU.
TEMUKAN RASA PENASARAN DAN KEINGINTAHUAN SAUDARA SEPENUHNYA, LEWAT KARYA SALAH SEORANG PENULIS DARI ALUMNI SEKOLAH INI, PENUH GELORA, MENGATAKAN APA ADANYA, TANPA TENDESI DAN PRETENSI. YAITU TELAH LAHIR BUKU “INU KENCANA UNDERCOVER” Sebuah Kesaksian Nurani Purna Praja IPDN.
BUKU INI BUKAN SEBUAH BIOGRAFI YANG BERSELIMUTKAN JUDUL MISTERI>>
ANDA INGIN TAHU SIAPA INU KENCANA SYAFIIE SEPENUHNYA ?
MAKA DALAM BUKU INI ANDA AKAN MENEMUKAN JAWABANNYA.
ANDA INGIN TAHU WAJAH PENDIDIKAN BANGSA KITA SAAT INI ? TENTANG KEGAMANGAN MEMASUKI SEKOLAH DARI TK SAMPAI PERGURUAN TINGGI.. BUKU INI MEMBUKA DISKURSUS YANG SANGAT MENCENGANGKAN…..
ANDA INGIN TAHU DALAMNYA RASA NASIONALISME DAN PATRIOTISME BANGSA ?? BUKU INI MENGAJAK ANDA BERTAFAKUR, PENUH KEHARUAN, BAK ANDA MENONTON FILM NAGA BONAR JADI 2.
ANDA INGIN TAHU TENTANG ISTILAH PENGGULUNGAN, PEMBAYATAN, STELLING, KUMPUL KONTINGEN, PEMBARETAN, LATSARMIL, DAN ISTILAH LAINNYA YANG DIGUNAKAN OLEH KORP WAHANA BINA PRAJA (BEM) NYA PRAJA/MAHASISWA IPDN… TEMUKAN KEANGKERANNYA DALAM BUKU INI…………
DAN BANYAK LAGI……
UNtuK mELIhAT Lebih BanyaK lAgi INformAsi tenTang BuKu INU KENCANA UNDERCOVER ini, PAra Sohib bisa melihatNya di KoLom KATEGORI Buku dibagian samPIng Kanan Kotak BLog ini………
“Pak saya sekarang tertunduk lesu, kebanggaan saya yang ada sama bapak selama ini menjadi semu, karena ngawur dan campur baurnya informasi dan cara komunikasi yang Bapak gunakan, idealisme Bapak untuk menegakkan aturan, membasmi perilaku yang menyimpang pada segenap tataran di lembaga IPDN menjadi tererosi dari cara Bapak sendiri yang megeneralisasi. Orang mulai bertanya-tanya, ada apa sebenarnya dengan INU ?”
(Inu Kencana Undercover, halaman 92 ; 2007)
SElamAt MEMbaCa
Salam
Wah…. wah… ternyata dapur saya dikunjungi seorang penulis berbakat 🙂 Tengkyu en keep writing ya pak 😀
——————————————————————–
@ Shinta
Makasih juga dah mo mampir ke GuBuK saya,
itu buku lahir hanya sebuah Hidayah dari Yang Maha Kuasa semata, saya bukanlah penulis apalagi punya bakat..
saya cuma penyambung lidah masyarakat heheeee…. (soryy ngutip pidatonya Bung Karno dikit….) mengumpulkan berkas berkas kenangan dan realitas yang terserak/tercabik/tergores di kalbu bathin dan lubuk dada jiwa selama ini…
Tengkyu kyu juga
Salam Pencerahan
EM_Jb
hihihi….
kakak, jangan marah kalo dipanggil Pak.
kan emang udah bapak2.
Apa mau dipanggil Mbah?
:))
————————————-
@ deetha
Ohh oh yaaa… 😉 saya dah Bapak Bapak ??? (sambil lihat cermin neehhh dan leng-gelengkan kpla)….
mmhhhh… masalahnya selama ini dimanapun, ama siapapun baik tua atopun muda, saya paling anti dipanggil Bapak Bapak.. enaknya panggil nama doang atau kalo sedikit sungkan bagi yang besar angka taon lahirnya dari saya.. monggo silahkan panggil Uda, Abang, Kaka, Mas kalo langsung nama juga boleh… gitu deth..
betewee kalo Bapak Bapak kesannya kurang egalite et fraternite heheheeee…… end cita cita nggak mau jadi birokrat maunya jadi rakyat waeee…..
Merci beacoup dah ngingatiin saya, bahwa saya emang udah menuju tua dan mbah mbah hahahaha…
Salam Persaudaraan selalu
EM_Jb
hehe3x. Ternyata uda yang buek buku ko… Alah beredar di Padang, Da?
# Dunsanak Uda Max
Alhamdulillah ambo mandapek Hidayah dan inspirasi untuk mancubo cubo manjadi penulis dan mancubo maurek urek kenangan maso lalu di STPDN dan maliek saketek sosok Pak Inu Kencana .
Bukunya alah beredar di Gramedia Padang sajak bulan Agustus nan lalu.
Tarimo Kasih Dunsanak, alah mangunjungi Blog blogan ambo.
Salam
wah bukunya bagus pak, pernah ada bedah bukunya di kampus saya, sayang saya ngak punya bukunya 😦
pengennya sih punya 😀
————————————-
@ aRuL : Terima Kasih Banyak Sohib aRuL.. Insya Allah jika ada kesempatan untuk kita dapat bersua, saya akan beri kenang kenangan buat Saudara.
Salam
(EM_Jb)
wah baru tau ada buku ini… kok di malang kayaknya belum ada yah.. sinopsisnya ada nggak pak?
———————————————————————–
@ hmcahyo
Terima Kasih atas kunjungannya.
Bukunya sudah beredar di seluruh Toko Buku Gramedia dan juga beberapa toko buku lainnya.
Kalau nggak ada atau mungkin sudah habis, kalau mau pesan bisa lewat Toko Buku Online, alamatnya bisa dilihat di kategori Buku disamping.
Sinopsinya juga ada sedikit diulas oleh beberapa orang pustakawan dan peresensi buku, coba saja lihat di kategori buku disamping kotak Blog ini.
Sekali lagi terima kasih atas apresiasinya.
Salam Jabat Erat
EM_JB
salam kenal ja ya bos….
———————————
@ nung
Salam kenal kembali, terima kasih udah sudi mampir walau tak dapat segelas air pembasah bibir.
Salam
EM_JB
Benar Empi yang nulis? Wah, saya tak teliti selama ini.
Empi, silakan kunjungi portal berita kami, http://www.padangkini.com.
Terima kasih jika sempat memberi komentar singkat.
Terima kasih lagi jika sempat promosikan ke kawan-kawan lain.
Masih di Perancis? Bisa bikin catatan perjalanan ttg hal-hal yang menarik berhubungan dengan Sumatera Barat? Ada nggak ya?
Salam,
Syof
———————————————————————–
@ Uda Syaf Jb
Nggak tau juga Da, apa memang saya yang nulis, saya juga kaget kok tau tau bisa buat buku yang dipajang ditoko toko buku dan mal mal ternama, Sure… Da..!!! saya sampai sekarang juga belum percaya bisa nerbitkan buku.
Alhamdulillah semua berkat Rahmat dan Hidayah Allah SWT, dan tentunya tak terlepas dari kegiatan kita dahulunya di lembah jurnalistik Wawasan Proklamator Bung Hatta.
Makasih Da atas semuanya.
Salam buat Uni Febriyanti
Sukses selalu buat Media Onlinenya PadangKini.Com, oyaa saya sudah coba kirim sebuah artikel dan kelihatannya udah diterbitkan di PadangKini.Com, thanks semuanya.
Sampai jumpa nanti di Padang, sekarang saya masih babega di tanah Napoleon.
Salam Jabek Arek
Awalnya sy amat negatif thingking dgn buku ini, apalagi yg nulis mantan alumni nya, tp tersu terang krn dipinjamin sm teman yg katanya cukup bagus dan berimbang; akhirnya sy jadi terlena dan menghabisi membacanya..
Buku ini emang amat baik, cukup arif mengatakan apa adanya, bahasanya mengalir dan juga kita jadi tahu dan mengerti tentang sosok pak inu.
————————————————————-
@ Mutia
Makasih atas apresiasinya, memang banyak yang negatif thingking awalnya dengan buku ini, karena ada persepsi bahwa buku ini hanya sebagai pembelaan terhadap institusi STPDN/IPDN atau conterattack terhadap buku IPDN Undercover.
Tapi tidaklah demikian, buku ini justru mengatakan apa adanya, tidak membela IPDN juga tidak membela Pak Inu, buku ini melihat kedua sisinya termasuk juga fenomena pendidikan negara kita saat ini, degradasi nasionalisme dan jiwa patriotisme, logika berpikir yang nalar dan rasional tidak menggeneralisasi, buku ini menguak lebih jauh celah celah kekerasan yang ada di STPDN/IPDN yang justru tak ditemukan dalam buku buku lainnya yang memanfaatkan bombastisnya berita di lembaga pendidikan ini.
Buku ini akan mengajak kita merenungi dan bertafakur apa arti pendidikan bagi bangsa ini, arti kebersamaan dan kemajemukan ranah nusantara, STPDN/IPDN hanya satu dari beribu bingkai pendidikan untuk memajukan bangsa kita, mari benahi bersama.
Sekali lagi terimakasih.
Mmm… penulis sabana nyo yo …
IPDN – STPDN …
Jadi takana jo sanak ambo di Solok
Penulis juo dan alumni STPDN juo.
Namonyo Efi Yandri (kalo gak salah)
Inyo D3 di IPDN (IIP ?) Bukittinggi
S1 di STPDN Bandung tu …
Mudah2an kenal … 🙂
——————————————————————
@ Uda Herianto
Ambo indak panulis gai do, buku tu lahia karano kecelakaan ambo mungkin ntuak maliek sebuah persoalan secara berimbang dan proporsionalitas, bukan menggeneralisasi. Kebutulan ambo tahu bana baa keadaan dilingkungan STPDN/IPDN. Jadi dicubo mancoret coret kenangan nan tersisa sesuai dengan realitas nan nyato.
Oyoo.. tentang Uda Efi Yandri ambo kenal sacaro namo sajo, iyo ambo pernah mambaco tulisannyo, tapi alun pernah basuo dan maota panjang hehehe… Insya Allah bilo bilo bisa berkenalan jo Uda Efi itu, tantunyo sekaligus mananyokan tentang Uda Herianto, walau alun bajabek tangan langsuang tapi rasonyo lah cando guru, dunsanak dan kawan sajo.
Thanks
kapan bikin buku lagi?
ditunggu……………….. di pengkolan 🙂
———————————————
@ tukang ojek th
Alhamdulillah atas Doanya dan Terima Kasih
Semoga mendapat Hidayah dan Karunia lagi dari Allah SWT
Semoga idenya berjatuhan…..
Tapi Tukang Ojek yang jemput antarnya nggak ada lagi neeeh… 🙂
jangan lupa singgah di warung nasi kucing, biasaa nitip temgor (tempe goreng)… 😀
sy udah beli bukunya, Hebat loch tulisannnya sebuah pencerahan dari sudut pandang yang berbeda…
Jaya terus Saudaraku
Bagaimana kabar anda dan keluarga ?
——————————————————-
@ Saudaraku AF. Baso Rachim/ Palopo
Terima Kasih atas apresiasinya…
Semua hadir dan lahir hanya sebuah Karunia dari Yang Maha Kuasa, yang saya sendiri masih tak yakin akan hadirnya buku itu ditengah kita bersama.
Masih ingat niih saat saat bertabur wangi bedak Herocin saat habis berenang dilapangan parade… 😀
Alhamdulillah kabar saya dan keluarga baik dan semoga tetap baik dan sehat selalu…
Begitu jugalah hendaknya Saudaraku di Palopo sana selalu, AMIN.
Selamat mengabdi buat Ibu Pertiwi
Salam juga Buat Saudara dan Keluarga di Palopo.
Salam Jabat Erat
Terimakasih sebelumnya sudah mampir ke blog kami.
Sangat menarik bicara soal pendidikan di Indonesia. Inu Kencana dengan seluruh keberaniannya telah membukakan mata kita terhadap kerasnya dan kejamnya pendidikan di IPDN.
Namun memang ia melupakan satu hal. Rasa patriotisme dan nasionalisme yang tinggi di IPDN akan sulit tergantikan oleh lembaga lain. Tidak berimbangnya pemberitaan media selama ini akan membahayakan institusi penghasil generasi nasionalis.
Saya benar-benar ingin segera membacanya ^_^
—————————————————————
@ the vice president
Terima Kasih the vice president atas keprihatinannya.. nggeh matur nuwun huhuhuhu…..
waaah banggaa sekali saya neeeh the vice president mau baca buku saya… merci mory tory ^_^
wekwekwek..
ada apa sebenarnya dgn INU KENCANA yang beberapa saat lalu telah menjadi artis layar kaca??? hihihihi
———————————————
@ joko
Ada Apa Dengan INU KENCANA ?
Ada Ada Saja
Ahh Mas Joko tak uukk… http://www.youtube.com/watch?v=mejbpN7LkJU
Tunggu
Kampanye Pak Inu jadi Calon Presiden 2009….
Pasti seruuu tuhh
waaahh peluang dan kesempatan lagi bikin Buku… 😀
Saya sudah baca bukunya.
sebuah oase dari percikan pemikiran yang luas dan bijaksana
Anda Calon Penulis Besar
————————————-
@ James Ginting
Waadddaauuuuu………. kesandung batu
saya nggak bisa ngomong kalau kesandung kayak gini
hanya tambah bikin kepala saya semakin luka
jangan terlalu membesarkan jari saya…
TERIMA KASIH MERCI BEAUCOUP atas APRESIEDnya…
Semoga, AMIINNN…..
Salam Jabat Erat
Wah, ternyata bapak seorang penulis yang luarbiasa pak!
Saya harus banyak belajar dari anda ni pak..
Salam kenal n luarbiasa!
—————————————
@ azaxs
waddaaaauuuuuu… disanduungg lagiii….
Saya hanya orang biasa, hidup biasa, makan biasa, jalan biasa, canda biasa, mimpi biasa, cuma mau berbuat yang biasa juga buat sesama..
biasa biasa sajalah..
nggak ada yang luar biasa.. semua Yang LUAR BIASA hanya Milik YANG MAHA KUASA.
Mari kita sama belajar dan saling memberitahu... 😉
Salam Jabat Erat
Gratis dong….. bukunya?? seperti di kick andy….
———————————————-
@ imbot
boleh… bolehh…… makasih atas apresiasi dan permintaannya
cuma ntuk sementara Mohon Maaf, saya sendiri juga nggak miliki bukunya lagii.. dimakan tu-satu ama bat-sobat yang berdemonstrasi keGuBuK saya .... 😀
pak, bisa bikin novel cinta tidak hehe. salam kenal ya.
—————————————————–
@ darmawanku
siipppppppp
ini tul-betul sobat nan dermawan menghantarkan sedekah IDE
NOVEL CINTA ??
mmhhhhhh… ^-^ tapi saya harus ber CINTA dulu baru bisa…. 😉
karena cerita itu akan seru ditulis jika menjalani, mengalami dan mengetahuinya sendiri, kayak buku INU KENCANA UNDERCOVER ini hehehe… promotion…. 😀
semoga mak-nya anak anak mengijini saya untuk ber-CINTA lagi dengan dia hehehehee…
MAKASIH antaran Ide dan do’anya
Semoga Novel Cinta saya juga bisa hadir ditengah kita bersama
beteeendwee
teman senasip sepenggulungan saya alumni STPDN juga RIYANTO namanya, juga akan menlaunching Novel Cinta-nya yang saya yakin ada warna warni SPDN/IPDN nya juga… SELAMAT SELAMAT…
ayoooo kita buru bukunya ke Toko Buku…….
Salam Jabat Erat
Assallamu ‘allaikum, Pi…
semoga selalu dalam kondisi sehat. Oya ada kabar terbaru berkaitan dengan temu alumni yang akan diselenggarakan di Jatinangor, katanya sekitar tagl 2-3 Agustus-an. kalau sempet hadir ya, kalau ngga sempet kirim salamnya aja pake kartu pos ke rekan-rekan, mudah-mudahan bisa mewakili…
selanjutnya, saya mau melanjutkan kabar novel saya, pi… katan ya sudah masuk taraf editing di penerbit, dan 3 bulanan lagi selesai, mudah-mudahan sebelum agustus kelar ya, jadi bisa nyebar ke seluruh rekan alumni yang kumpul dari seluruh nusantara…
featuring-nya Empi tuh, Kaur Proglap Wahana Bina Praja, jangan lupa nyari di toko buku kalau sudah pulang ke Indonesia….
wassallam.
———————————–
@ Riyanto
ahaa
barusin digosiipiinn…. 😉 met panjang umur yaa… (tapi gosip posetef lhooo)
Sobat
Tiada Kata seindah Syukur
Alhamdulillah aku amat bahagia, senang dan bangga akan KARYA-mu Sobat
Insya Allah perkesempatan pertama aku akan buru Toko Buku dan mencuri bukumu dari raknya langsung kudorkan kekasirnya, cabut ke taman, rebahin kepala disandaran pohon… baca dengan hati lihat dengan air mata kemudian hanya satu kata ALLAH MAHA KUASA mengHidayahkan Karunia bagi umatNya.
Semoga bertaburan karya karya Sobat lainnya dihamparan nusantara
Ibu Pertiwi akan selalu membasahi jiwa dan pengabdianmu dilorong lorong negeri…..
NB;
Untuk acara kumpul temu alumni 2-3 Agustus saya Tidak Bisa, masih berlepotan dengan dawat pena dan perang jari disini.
Tolong sampaikan SALAM HANGAT saya dan Keluarga buat teman senasip, seperjuangan dan sepenggulungan bersama nantinya.
BHINNEKA NARA EKA BHAKTI
Salam Jabat Erat
Salam
————
@ valmband
Salam
Salam Jabat Erat
buku yang bagus, ingin baca.
————————————-
@ julfan
1. Makasih
2. Belum baca kaan ?
3. Kok tahu bagus ?
4. Ntar jika sudah membeli bukunya, ntar menyesal
5. Ntar jika sudah membaca bukunya, pingin bikinan edisi kedua….. hehehehehe… 😀
6. Makasih
Salam Jabat Erat
Wew
Ternyata uda empi penulis mah
Sayang wak alun baco bukunyo
Bsk la wak cri
Huehehe
—————————————-
@ FaNZ
semua kita adalah PENULIS
FaNZ juga Penulis, tuh dah bisa nulis….
??
Salam Jabek Arek
Untuk sesuatu urusan, ambo pernah berhubungan dengan dua orang pegawai negeri Sumbar:
Pertama, dengan ajudan bupati Darmasraya dan yang kedua dengan staf di Biro Pemda. Keduanya adalah alumni APDN Jatinangor.
Sebagai pensiunan pegawai negeri golongan IV c, ambo sangat heran terhadap cara berkomunikasi alumni APDN tsb. tak punya rasa hormat sama sekali terhadap orang tua, sombong bak bujang jolong bakarih..!
Padahal apalah ilmu yang dimilikinya, sebaiknya APDN tersebut dibubarkan saja dan untuk calon pegawai pilihlah sarjana tamatan Universitas yang agak bermtu sedikit.
————————————————————————-
@ Pak Buyuang Tuo
Makasih Pak atas kunjungannya ke GuBuK saya dan masukannya
Jika benar demikian, Bapak juga sepantasnya untuk menegur mereka, kalau perlu catat namanya dan laporkan ke pimpinannya…
Saya setuju dan terima kasih atas informasi dan keterbukaan Bapak ini.
Jika ditemui yang seperti ini jangan ditutup tutupi Pak, main lapor sajalah baik kepimpinannya ataupun ke rekan seprofesinya, tentunya dengan segala bukti dan kenyataan yang ada. Bagaimanapun, dimanapun dan profesi apapun ada yang baik pasti ada yang tidak baik, jika ditemui yang tidak baik ini, maka tanggung jawab kita bersama untuk mengembalikannya ke etika dan jalan yang benar.
Tapi juga masukan buat Pak Buyuang, orang tuo kita niih ;
dari dua orang yang Bapak temui itu, apakah sudah layak juga jika Bapak bisa menggeneralisasi alumni APDN seluruhnya ?
seperti yang Bapak katakan ; “sebaiknya APDN tersebut dibubarkan”
soal bubar membubarkan adalah hal yang SANGAT GAMPANG Pak, tetapi apakah memang disana letak substansi persoalan keruhnya pendidikan yang ada pada bangsa kita ini ?
tapi yaa terserah Bapak lah dalam menyikapi dunia pendidikan di tanah air kita. Semua kita tentunya memiliki pandangan dan pemikiran masing masing, kita harus menghormati dan menghargainya.
Tapi menurut saya APDN/STPDN/IPDN itu hanya salah satu dari sekian lembaga pendidikan di negara kita dalam meningkatkan kemaslahatan hidup bersama.
Saya tidak mau terkotak kotak dengan berbagai lembaga pendidikan yang ada di tanah air kita, apakah Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Akademi dsb.. baik sipil-militer, negeri-swasta, jawa-luar jawa, umum-kedinasan dsb. Menurut saya semua baik dan mempunyai tujuan yang sama yakni untuk melindungi segenap bangsa dan tanah air Indonesia, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum dan ikut menjaga ketertiban dan perdamaian dunia. Cuma jika ada yang kurang baik disitulah peran kita bersama untuk memperbaikinya, bukan hanya disandarkan kesalahan pada mahasiswa atau out-putnya saja, tetapi seluruh unsur harus mengoreksi diri apakah Presidennya, Menterinya, Dirjennya, Rektornya, Dosennya, Karyawannya, Orang Tuanya, Masyarakatnya dan seluruh eleman bangsa kita.
Mari kita lihat INDONESIA dengan SATU KACA MATA secara INTEGRAL dan KOMPREHENSIF
Jangan terjebak dengan egoisme sektoral nan sempit, semua itu hanya akan melemahkan semangat kebersamaan dan kekuatan kita di kancah pergulatan dunia yang semakin keras dan kompetitif. Lembaga Pendidikan itu hanya alat Pak untuk membawa kita mengarungi kehidupan sesuai dengan amanat dalam UUD 1945 dan Pancasila.
Saya sendiri Pak, pernah kuliah di Universitas Bung Hatta Padang (swasta), STPDN Bandung (kedinasan), STIA LAN RI Jakarta (kedinasan), Universitas Diponegoro Semarang (umum) dan sekarang di Universite Lyon 2 dan ENTPE Lyon-Perancis, saya melihat semua lembaga pendidikan itu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
(JIka Bapak mau lebih jauh lagi pandangan saya, bisa dibaca di buku saya diatas)
Terima kasih
Salam Jabek Arek
wah,…
bang ini buku tandingan nya yah …..
jadi pengen baca nih
bagus juga sih bang
kalo ada tandingannya
jadinya, masyarakat berfikir tentang IPDN tidak hanya dari sebelah pihak doank (pihak inu kencana), dari pihak lain juga dapat masukan….
sukses bang …
-ndra-
——————————————————–
@ yuhendrablog
ndra… apa kabar Medan ? semoga lancar dan sukses Skripsinya yaa ??
Buku Inu Kencana Undercover ini bukanlah Buku tandingan/conterattack terhadap buku IPDN Undercover karya Pak Inu.
Buku ini lahir hanya sebuah kegelisahan bathin dari seorang alumni sekolah ini yang mengalami sendiri lika liku proses pendidikan disana dan setelah berada di medan pengabdian.
Saya sering mendapat pertanyaan dan keluhan dari kawan kawan yang menyebutkan mereka tertipu membeli buku IPDN Undercover karena lebih kepada Biografi kehidupan Pak Inu, tidak ada menceritakan bagaimana sebenarnya kehidupan didalam asrama STPDN/IPDN dan seluk beluk lainnya.
Karena itu buku saya “Inu Kencana Undercover” ini, salah satu motivasi lahirnya ingin memberikan informasi yang objektif dan berimbang, tidak menggeneralisasi… mengungkapkan, menceritakan dan menyilau dimana, bagaimana, mengapa terjadi kekerasan dan penyimpangan penyimpangan lainnya di IPDN… carilah belum ada satu bukupun yang menganalisa dan mengungkapkan tentang hal ini..
Buku ini tidak memihak kepihak manapun baik ke lembaga IPDN sendiri ataupun Pak Inu, Buku ini hanya memihak bagi kemaslahatan pendidikan Bangsa Indonesia, keutuhan NKRI dan Kejayaan Indonesia di muka dunia.
semoga anda bisa tercengan untuk membacanya……..….. 😀
Terima kasih atas apresiasinya
Salam Jabat Erat
alhamdulilah medan baik2 aja….
makasih doanya bang
gitu yah bang,
sayang sekali hanya segelintir praja IPDN yang berbuat salah
maka semua alumni pun dicap salah pula
ini gak cocok namanya,
jadi penasraan
btw,
di Gramedia medan lom ada bang
dagh ku tanya pun
tapi katanya bersabar aja dulu
^^
sukses buat karir tulis menulis nya bang
semoga berimbang
dan jgn sampai mendeskreditkan seseorang
hihihihi maafkan adik mu ini
sok tua aku
hahahahah
-ndra-
Assalamualaikum abang purna 😀
Saya petak,
betul saya belum menunjukkan kePETAKan seperti yang abang bilang soalnya maksud awal saya cuma ingin belajar nulis biar nanti Allah memberi saya kemampuan menulis seperti abang 🙂
sejak awal saya sudah kira kalo itu ga mungkin cepat selesai dan saya sadar kalo saya tidak punya kemampuan mengcounter,
tapi kalo kakak yang suruh pantang bilang tidak 🙂
InsyaAllah nanti saya ga petak lagi,
tapi saya jangan trus ditinggal sendiri bang 🙂
Terima kasih sebelumnya, sukses terus buat abang.
:MP Petak:
pak,,seBenr nya Saya lom baca buku Karngan bapak, tapi bagaimana ipdn tahun ini..
karena saya akan mengikuti seleksi jadi praja ipdn..tahun 2008
masih ada kekerasan?
makasih pak
Bang Empi yang baik,
Kesimpulan saya ternyata benar, bahwa praja STPDN/IPDN bukanlah putra putri terbaik bangsa, tapi sedang berusaha untuk menjadi yang terbaik dari semuanya yang baik2. Seperti orang disini bilang, “in reality, there are no stupid people, instead, there are only smart people and smartest people”. Bahwa orang bodoh itu sebenarnya tidak ada, yang ada adalah orang pintar dan paling pintar.
Wah, saya ingin segera baca bukunya bang Empi nih.. mdh2an pulang ntar sudah ada di toko2 buku di daerah saya. salam untuk ridha bang ya.. diaustralia saat ini juga sudah ada beberapa alumni STPDN/IPDN yang mengambil master. Good luck untuk kita semua. Bhinneka Nara Eka Bhakti..!!
BHINNEKA NARA EKA BHAKTI!!!
salut, kalo ada yang bisa mempublikasikan STPDN/ IPDN dalam perspektif yang lebih netral, melihat kenapa semua terjadi dari semua aspek , tidak memvonis abang” dan adik kami begitu saja. Karena selalu ada sudut air mata ketika berbagai artikel dan berita begitu menyudutkan kampus tercinta di kaki manglayang ini. Walaupun demikian kampus ini tetap menjadi Favorit beberapa kalangan , karena fasilitas dan kesempatan yang ditawarkan. semoga Calon Praja baru, benar ” menjadi pembaharuan bagi kampus yang harus kembali bangkit untuk dibanggakan oleh semua pihak, bukan hanya para alumninya. dan menjadi pelajaran bagi pengelola lembaga IPDN sendiri, dan meluruskan tujuan dibangunnya kampus ini. Terakhir, semoga isu regional itu dapat ditelaah lagi, karena keragaman dari sabang sampai merauke membuat kami merasa lebih terikat dan erat, lalu apa artinya kalau itu tidak dikenal lagi oleh alumni selanjutnya. agar tetap bisa menyuarakan : ‘BHINNEKA NARA EKA BHAKTI”
saya sudah baca buku bang empi, buku pak inu, buku bang muhadam labolo, buku bang yunus dan yang paling keras buku bang yunus memperlihatkan kekejaman senior kita pada kita dan kemudian kita membalas pada yunior, inilah dendam yang salah
saya tidak termasuk suka dengan pukul memukul tetapi saya terlanjur berada dalamnya jadi ketika IPDN akan dibubarkan saya bingung dan kemudian yang terjadi tetap berjalan dan pemukulan berulang pejabat depdagri kemakin kaya serta pak inu dipecat
inuilah solusi terbaik presiden dan pemerintah untuk mengkambing hitamkan IPDN dan korupsi di negara tercinta ini mari kita tunggu kutukan selanjutnya dari Yang Maha Tahu
Bhineka Nara Eka Bhakti
wah,kiprah kakak purna praja sangat bagus….
semoga negara ini mengarah pada perubahan yang semakin baik dengan adanya sekolah kepamongan…
pelaut yang tangguh hanyalah pelaut yang sering menghadapi ombak yang besar…
Bhinneka Nara Eka Bhakti…
Praja………..
di mana mendapatkan bukunya?
selamat dan sukses menempuh badai menyeberang samodra raya, bravo pak Inu.
oke banget mpi!!, salam u inil…..kami hilang kontak…tapi gak hilang ingatan hehe….
sayang gue belum baca buku uda euy…. keburu laris dipasaran…. tapi saya yakin dengan spirit 06…. bravo buat uda dan keluarga, salam buat inil..
salam aelamat and keep writting!!!!
salam selamat and keep writting!!!!
Pi msh inget aku ga ? Hebatlah skrg mpi dah jd komentator handal, bravo, bhineka nara eka bhakti
bang saya ingin baca buku abang. Dimana saya bisa dapatkan?
Masih di Lyon atau udah pulang ke Solok Bro?
Lama tak bersuo, mudah-mudahan idealisme kita selama berada di lembah manglayang tidak tergerus “pesona” neoliberalisme yang tak mengenal solidaritas, etika apalagi moralitas.
Selamat berjuang Bro..
======================
Sohib Tulang Andrias Tarigan,,,
Aku dah pulang Sohb..
udah luntang lantang lagi dinegeri terindah Indonesia, seperti negeri yang selalu kau rindukan gemah ripah loh jinawi…
rindu mendengar gigau derak suaramu,,,
aku harap suaramu itu tetap lantang, tak tergerus oleh erosi pragmatis birokratis yang terlilit politisasi patalogis…
Selamat berjuang juga Sohb…
kutunggu kiprahmu merubah negeri….
Abis baca ini saya langsung ke toko buku, beli kedua buku itu : buku karangan pak inu dan buku karangan uda empi, biar informasi yang saya terima berimbang. Sasudah itu baru awak agiah komentar.