Memang sulit menulis pada posisi yang telah menerima cap opini. Baik Opini positif maupun Opini negatif. Jika ada penulis yang telah mendapat “nama” di tengah masyarakat atau latar belakang keluarganya yang sudah populer selama ini. Maka tanpa membaca dan menilik isi buku karya si penulis itu, kebanyakan dari pembaca sudah memberikan penilaian positif, PADAHAL BELUM TENTU.
Begitupun sebaliknya, pada kasus STPDN/IPDN ini karena telah terbentuk opini hitam, angker, kejam, bobrok, dsb. Jadi apapun yang dibuat oleh komunitasnya (baik yang di dalam maupun yang menamatkan pendidikan dari sekolah ini). Kesan pertama jika ada karya dari alumninya apalagi sebuah buku, maka persepsi pertama yang akan diperoleh “Alah mbelain keadaan”, “Paling-paling isinya membela kampusnya”, dan persepsi yang kurang netral lainnya.
Karena itu, kepada sahabat, saudara, rekan maupun sohib. Please, baca dulu buku “Inu Kencana Undercover” ini kemudian kasih komentar, apa betul membela keadaan yang terjadi di kampus itu ???
Buku ini akan mengajak kita menelikung lebih dalam lagi, mana yang lembaga pendidikan bagi anak bangsa yang penuh nilai, histori dan manfaatnya. Dan mana lembaga yang dikelola belum profesional dan ditunggangi banyak kepentingan.
Merci Beaucoup..
ciao my brother,
gimana neh, kok belom nambah lagi tulisannya??
…
hehehe